Rabu, 22 Agustus 2007

Ngomong-ngomong " C i n t a "

 C-I-N-T-A

telapak tangan anda berkeringat, hati anda deg-degan, suara anda nyangkut di dalam tenggorokan anda?
Hal itu bukanlah cinta, tapi suka ...
Apakah tangan anda tidak dapat berhenti memegang dan menyentuhnya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi birahi ...
Apakah anda bangga dan selalu ingin memamerkannya kepada semua orang?
Hal itu bukanlah cinta, tapi anda sedang mujur...
Apakah anda menginginkannya karena anda tahu dia akan selalu di samping anda?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesepian ...
Apakah anda masih bersama dia karena semua orang menginginkannya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesetiaan ...
Apakah anda menerima pernyataan cintanya karena anda tidak mau menyakiti hatinya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi rasa kasihan ...
Apakah anda bersedia untuk memberikan semua yang anda suka untuk dia?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kemurahan hati ...
Apakah anda cemburu bila dia bicara dengan lelaki/wanita lain ?
Hal itu bukanlah cinta, tapi takut kehilangan ...
Apakah anda mengatakan padanya bahwa dia adalah satu satunya hal yang anda pikirkan?
GOMBAL ...

Apakah anda masih bersamanya karena campuran dari rasa nyeri dan kegembiraan yang tidak dapat digambarkan dengan kata-kata?
Apakah anda masih menerima kesalahannya karena hal itu adalah bagian dari kepribadiannya?
Apakah anda tertarik pada orang lain, tapi masih bersamanya dengan setia?
Apakah anda rela memberikan hati anda, kehidupan anda, dan kematian anda?
Apakah hati anda tercabik bila dia sedang sedih?
Apakah anda menangis untuk kepedihannya biarpun dia cukup tegar?
Apakah anda ikut terluka bila dia sedang sakit?
Apakah anda selalu ingin menyentuhnya, memeluknya karena anda sayang kepadanya?
Apakah matanya melihat hati anda yang sesungguhnya dan menyentuh jiwa anda secara dalam sekali sampai terasa nyeri?
Itulah
Cinta


Cinta memang merupakan sesuatu yg ABSURD and Unexplain,
tapi yg terpenting mencintailah karena itu adalah sesuatu yang dianugerahi oleh TUHAN
Terimalah pasangan anda dgn segala kekurangan dan kelebihannya.
Cinta itu harus saling memberi dan menerima dgn segala keikhlasan hati


Menguak Rahasia Asap Ratus Nusantara

Agar Tak Jadi Wanita Dingin
Tradisi merawat organ intim tak hanya berkembang di Jawa. Beda nama, rahasia asap ratus ini menjadi cikal bakal Spa untuk organ intim. Banyak sekali faedahnya, terlebih bagi pengantin.
Jika Anda pernah menonton film Kamasutra, tentu masih ingat bagaimana seorang calon pengantin melakukan ritual pengasapan untuk organ intimnya. Dipercaya, tradisi itu membuat organ intim jadi wangi, kesat, dan bersih untuk memasuki malam pertama. Banyak bahan yang digunakan dalam pengasapan itu, termasuk rempah-rempah India yang memang sudah menjadi bagian tradisi mereka.

Di Indonesia, pengasapan semacam itu sudah menjadi bagian tradisi kita. Tak hanya di Jawa, perawatan semacam itu juga dilakukan suku Banjar di Kalimantan, Bali, dan Sumatra. Perawatan itu konon hanya dilakukan oleh calon mempelai putri raja, ratu, dan selir-selir sang raja. Di Jawa pengasapan organ intim dikenal dengan ratus. Kini kita dengan mudah mendapatkan perawatan organ intim di salon kecantikan atau Spa.
Seperti yang dikembangkan oleh Tussy, salah seorang pelopor Spa di Jawa Timur. Menurut Tussy, ratus adalah bagian dari Spa. “Wanita maupun calon pengantin kini tak perlu repot melakukan dan menyiapkan ratus sendiri. Di zaman modern ini ratus dengan mudah kita jumpai di Spa-Spa,” jelasnya.

Spa menurut Tussy sebenarnya adalah nama sebuah desa kecil di Liege, Belgia, yang memiliki sumber air panas yang digunakan keluarga kerajaan dan bangsawan untuk melepas lelah dan mengobati berbagai macam penyakit. Dalam bahasa latin, Spa berarti terapi air.
“Dalam perkembangannya Spa tak terbatas mandi air panas atau air mineral, tetapi suatu perawatan kecantikan dan kesehatan yang menggunakan air atau uap yang disertai perawatan lain,” urai Tussy.
Di tempatnya, Tussy menamakan perawatan organ intim wanita itu dengan nama Kamasutra Spa. Cocok sekali dengan pengambaran dalam film Kamasutra. “Kamasutra Spa tak hanya untuk wanita, tetapi juga buat suami untuk menjaga kemampuan seksualnya,” tutur Tussy.

Tak Frigid
Perawatan pada organ intim wanita sudah dikembangkan sejak zaman kerajaaan oleh ratu dan selir-selir untuk memikat seorang raja. Kini ratus merupakan jelmaan dari warisan perawatan itu. Fungsinya pun sama yaitu menjadikan kaum istri makin percaya diri di hadapan suami.
Untuk calon pengantin, tentu sangat berguna agar tak minder di depan suami di malam pertama. Gangguan keputihan dan bau tak sedap bisa diatasi dengan ratus. “Tentu saja sangat penting untuk malam pertama. Untuk wanita yang sudah melahirkan, ratus juga berfungsi menyempitkan kembali organ intim dan membangun kekenyalannya agar tak cepat kendur,” tutur Tussy yang membenarkan bahwa gangguan pada organ intim membuat wanita minder, ujung-ujungnya ia menjadi dingin di tempat tidur.
Singkat kata, ratus bagi Tussy sangat membantu untuk keharmonisan keluarga. “Ratus merupakan resep leluhur dari keraton. Nenek moyang kita sangat teliti mengambil manfaat unsur alami dari kekayaan kita. Di tempat saya, berbeda dengan di luar negeri, sangat mengutamakan unsur alami itu (natural dan budaya kultur). Ternyata semua ada manfaatnya,” urai Tussy lagi.
Ditegaskan oleh Tussy, ratus banyak faedahnya untuk kesehatan. “Ia bisa menyembuhkan frigiditas (tak punya gairah, dingin secara seksual untuk wanita) serta meremajakan organ kewanitaan. Selain itu, perawatan pelengkapnya sangat berguna bagi wanita modern yang sibuk untuk menghilangkan kelelahan sehingga bugar,” urainya panjang lebar.

Paripurna
Sebelum perawatan ratus, di tempat Tussy dilakukan terlebih dahulu perawatan secara keseluruhan. Diawali dengan pemijatan-pemijatan pada titik-titik relaksasi khusus pada daerah kewanitaan. Hal ini biasa dilakukan termasuk di salon yang biasa memberikan perawatan V-Spa.
Pemijatan pada kepala, tengkuk, punggung, telapak tangan, dan bagian tubuh lain, termasuk pijat refleksi pada telapak kaki yang merupakan bagian tak terpisahkan dalam terapi ini, membantu mengatasi masalah seputar kulit kepala dan rambut, serta memperlancar peredaran darah, dan mengoptimalkan metabolisme atau kerja kelenjar getah bening.
Setelah itu dilakukan lulur. Lulur dilakukan untuk mengangkat sel-sel kulit mati bagi wanita. Hal ini sangat diperlukan untuk menjaga kecantikannya lewat kulit yang halus dan mulus. Dalam proses perawatan ini, lulur biasanya digunakan untuk membersihkan paha terlebih paha dalam. Biasanya paha dalam ini berwarna kehitaman, untuk itu perlu dilakukan lulur.
Selain lulur, dilakukan juga body scrub alias peeling. Di tempat Tussy dilakukan dengan menggunakan buah seperti alpukad, bengkoang, atau dengan mandi susu (milk powder) sesuai jenis kulit. Tujuan dari body scrub ini untuk melembabkan dan memacu regenerasi dan menjaga kelembaban kulit.
“Diperlukan juga aroma therapy. Itu untuk menyegarkan. Semua menggunakan ekstrak bahan herbal alami. Yang khas ramuan Jawa paling diminati,” tutur Tussy. Setelah semua perawatan itu, baru dilakukan pengasapan ratus. “Banyak yang minat perawatan yang satu ini. Mereka mengaku banyak perubahan saat intim dengan suaminya. Katanya sih jadi kayak pengantin baru,” pungkas Tussy.

Banyak perawatan ratus yang dilakukan Spa-Spa di seluruh Nusantara. Umumnya mereka terinspirasi oleh legenda Ken Dedes yang tersohor dengan organ intimnya yang bercahaya. Perawatan ini merupakan salah satu jenis perawatan menyeluruh untuk tubuh dan organ intim.
Biasanya ratus dilakukan dengan cara duduk di bangku bambu persegi empat tanpa bantalan dudukan. Di bawahnya diletakkan ratus yang dibakar. Beberapa Spa biasanya memberikan instruksi latihan untuk mengencangkan otot panggul dan otot sekitar organ intim saat konsumen mereka tengah melakukan pengasapan.
Usai melakukan ratus ini, konsumen juga selalu diingatkan beberapa tips perawatan sehari-hari bagi organ intimnya. Untuk kebersihan bisa menggunakan produk pembersih vagina yang beredar di pasaran. Tetapi berhati-hatilah dalam memilih produk pembersih, kenali dengan baik kandungan bahan di dalamnya.
Untuk pemakaian jangka panjang sebaiknya memilih produk yang bisa memelihara ekosistem alami vagina. Produk yang mengandung pembunuh bakteri hanya digunakan untuk jangka pendek atau ketika ada masalah saja. Selain itu jaga kelembaban vagina dengan memakai pakaian dalam yang nyaman dan mengurangi pakaian ketat. * Afifah

http://www.posmo.net/RUBRIK/420/herbal.html

Senin, 20 Agustus 2007

BATIMUNG

Serupa dengan ratus, tetapi batimung digunakan untuk seluruh tubuh. Meski demikian, tentu saja organ intim dapat faedahnya.
Meski sederhana, adat masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan ternyata tak beda jauh dengan sauna ala Spa di salon. Tak hanya untuk organ intim, pengasapan ini bahkan dilakukan untuk seluruh tubuh. Tak hanya calon mempelai wanita, calon mempelai pria juga harus menjalani tradisi ini. Ratus memang sudah menjadi bagian budaya Nusantara.
Ritual ini disebut Batimung, membuang keringat dari badan dengan cara diasapi serta ditambahkan bunga-bungaan dan ramuan alami. Untuk wanita, tentu saja mempengaruhi organ intimnya seperti pengasapan ratus. Cara konvensional masih menggunakan tungku. Calon mempelai harus menduduki tungku itu. Sementara cara yang agak modern, cukup dengan kompor sementara uap dialirkan melalui selang besar yang ditaruh di bawah tubuh.
Proses Batimung biasanya dilakukan pada malam hari, dilaksanakan oleh para wanita dari keluarga orang yang batimung. Biasanya calon pengantin pria hanya melakukan batimung selama tiga hari. Tetapi bagi calon pengantin wanita bisa sampai satu minggu bahkan ada yang hampir satu bulan.
Khasiat batimung sangat luar biasa. Banyak mempelai mengaku badannya segar dan pegal-pegal hilang. Selain itu bau wangi juga terus keluar bersama keringat kita. Satu kali batimung, biasanya aroma wangi itu akan habis dalam 2-3 hari.

Sesaji
Para mempelai yang usai ber-batimung merias diri dan mandi. Jika itu batimung terakhir sebelum akad nikah, mempelai wanita pun dirias. Perias kampung biasanya menyalakan dupa, menyediakan kelapa muda, ketan, dan beras kasih (beras kuning). Jika syarat itu tak ada, perias umumnya tak mau menjalankan tugasnya sebab takut terganggu seperti badan tiba-tiba lemah.
Sesaji yang sama juga harus diletakkan di bawah balai atau tempat pengantin bersanding. Selain itu, juga disediakan piduduk (sesaji) untuk dimakan bersama seperti nasi lemak dan inti, gula merah, kue-kue, kacang hijau goreng, pisang, ubi, bubur putih dan merah, rokok, minyak lekat baburih, dan air tepung tawar.
Penduduk biasanya disertakan saat upacara mandi pengantin. Kegiatan mandinya sendiri dilaksanakan di dalam pagar mayang, yakni bilik yang dibuat pada pelataran rumah yang dibatasi empat batang tebu berhias aneka kembang. Pada batang-batang tebu juga digantungkan beberapa kue. Saat turun ke pagar mayang, pengantin ditaburi beras kuning sambil membaca salawat, puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW.

Bahan untuk Batimung
1. Bedak atau wadak, yang sering disebut mangir wangi. Terbuat dari beras kencur ditambah dengan bahan alami lainnya yang mengandung wangi-wangian.
2. Bahan tambahan yakni: daun pudak/pandan wangi, temu giring, limau purut, kulit bawang merah, santan, kayu manis, menyan, daun sop, pucuk ganti, mang soe sebangsa akar, bunga akar. Biasanya juga ditambah dengan daun serai wangi, kunyit, pandan, temulawak, lengkuas, serta bunga mawar, kenanga, cempaka, dan melati. Semua bahan tersebut dipotong kecil-kecil lantas direbus dalam kuali tanah. Tutupnya dijaga agar asapnya tak keluar.

Proses Batimung:
1. Badan orang yang akan ditimung dibedaki dengan wadak sampai bersih dan harum sehingga segala kotoran yang melekat di tubuhnya hilang. Membedaki dilakukan oleh para wanita yang ditugaskan.
2. Setelah selesai diwadak, calon pengantin disuruh duduk di atas sebuah bangku yang rendah disebut dadampar, kemudian segala pakaian yang melekat disuruh menanggalkan diganti dengan selimut tebal beberapa lapis sampai ke atas kepala kecuali muka dan hidung.
3. Selesai diselimuti, barulah ramuan mendidih tadi diletakkan di bawah dadampar. Tutup kuali dibuka sehingga uap harum bisa keluar dan membasahi tubuh orang yang batimung. Pur

Minggu, 19 Agustus 2007

Adding Custom Paper Size Programmatically


There are times when we need to make a custom report size. Before you can create a custom size, you have to manually add a Printer Form Size (Control Panel -> Printer & Faxes -> File -> Server Properties). Then you can set the Page Setup in your report to use the custom printer form.

The hard part is, when you distribute the application to the client, you must also set the same Custom Form Size for their printer configuration. Of course you don't want to do it one by one manually! So, what you need is create a small procedure to detect whether the custom printer form is already exist. If not then add it.

Cut & paste the code below, then run "beautify" to make it readable

[Code]
Local hPrinter
Local cPrinterName, cPaperName
Local pPaperName, sPaperSize
Local nResult, nBufLen, nPaperWidth, nPaperHeight

Declare Long GetLastError in Kernel32
Declare Long ClosePrinter in WinSpool.Drv Long hPrinter
Declare Long OpenPrinter in WinSpool.Drv ;
String cPrinterName, Long @O_hPrinter, Long pDefault

Declare Long GetForm in WinSpool.drv as GetPrinterForm ;
Long hPrinter, String pFormName, ;
Long nLevelInfo, String @O_pFormInfo, ;
Long nBufSize, Long @O_nBufNeeded

Declare Long AddForm in WinSpool.drv as AddPrinterForm ;
Long hPrinter, Long nLevelInfo, String @pFormInfo

Declare Long LocalAlloc in Kernel32 Long uFlags, Long dwBytes
Declare Long LocalFree in Kernel32 Long hMem

cPrinterName = set( 'Printer', 2 ) && Get default Windows printer
hPrinter = 0

If (OpenPrinter( cPrinterName, @hPrinter, 0 ) != 0)
cPaperName = 'MyCustom - Half A4'
nBufLen = 32 && FORM_INFO_1_Size
cInfo = replicate( chr(0), 32 )
nResult = GetPrinterForm( hPrinter, cPaperName, 1, ;
@cInfo, nBufLen, @nBufLen )

If (nResult == 0) && Get printer form failed
nResult = GetLastError()

If (nResult == 1902) && ERROR_INVALID_FORM_NAME
** Custom Printer Form not exist, add the new one
nPaperWidth = 210000 / 2 && Paper size is in 1/1000 millimeters
nPaperHeight = 297000 / 2
sPaperSize = BinToC( nPaperWidth, '4rs' ) + BinToC( nPaperHeight, '4rs' )
pPaperName = LocalAlloc( 64, 32 )

If (pPaperName != 0)
sys( 2600, pPaperName, len( cPaperName ), cPaperName )
cInfo = BinToC( 0, '4rs' ) + BinToC( pPaperName, '4rs' ) + ;
sPaperSize + BinToC( 0, '4rs' ) + BinToC( 0, '4rs' ) + sPaperSize

If (AddPrinterForm( hPrinter, 1, cInfo ) != 0)
? 'Custom paper form (' + cPaperName + ') has been added! '
else
? 'Error:', GetLastError()
endif

LocalFree( pPaperName )
endif

else
If (nResult == 122) && Insufficient buffer
? 'Error: Custom Paper Form already exist!'
else
? 'Error: ', nResult
endif
endif
else
? 'Error: ', nResult
endif
ClosePrinter( hPrinter )
endif
[/Code]


ini aida dapat dari blog-nya OM Herman T,  gakngerti buat apa yang penting disimpen dulu sapa tau ntar bisa aida gunain.

http://hermantan.blogspot.com/2007/08/adding-custom-paper-size.html

BATIMUNG


Serupa dengan ratus, tetapi batimung digunakan untuk seluruh tubuh. Meski demikian, tentu saja organ intim dapat faedahnya.
Meski sederhana, adat masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan ternyata tak beda jauh dengan sauna ala Spa di salon. Tak hanya untuk organ intim, pengasapan ini bahkan dilakukan untuk seluruh tubuh. Tak hanya calon mempelai wanita, calon mempelai pria juga harus menjalani tradisi ini. Ratus memang sudah menjadi bagian budaya Nusantara.
Ritual ini disebut Batimung, membuang keringat dari badan dengan cara diasapi serta ditambahkan bunga-bungaan dan ramuan alami. Untuk wanita, tentu saja mempengaruhi organ intimnya seperti pengasapan ratus. Cara konvensional masih menggunakan tungku. Calon mempelai harus menduduki tungku itu. Sementara cara yang agak modern, cukup dengan kompor sementara uap dialirkan melalui selang besar yang ditaruh di bawah tubuh.
Proses Batimung biasanya dilakukan pada malam hari, dilaksanakan oleh para wanita dari keluarga orang yang batimung. Biasanya calon pengantin pria hanya melakukan batimung selama tiga hari. Tetapi bagi calon pengantin wanita bisa sampai satu minggu bahkan ada yang hampir satu bulan.
Khasiat batimung sangat luar biasa. Banyak mempelai mengaku badannya segar dan pegal-pegal hilang. Selain itu bau wangi juga terus keluar bersama keringat kita. Satu kali batimung, biasanya aroma wangi itu akan habis dalam 2-3 hari.

Sesaji
Para mempelai yang usai ber-batimung merias diri dan mandi. Jika itu batimung terakhir sebelum akad nikah, mempelai wanita pun dirias. Perias kampung biasanya menyalakan dupa, menyediakan kelapa muda, ketan, dan beras kasih (beras kuning). Jika syarat itu tak ada, perias umumnya tak mau menjalankan tugasnya sebab takut terganggu seperti badan tiba-tiba lemah.
Sesaji yang sama juga harus diletakkan di bawah balai atau tempat pengantin bersanding. Selain itu, juga disediakan piduduk (sesaji) untuk dimakan bersama seperti nasi lemak dan inti, gula merah, kue-kue, kacang hijau goreng, pisang, ubi, bubur putih dan merah, rokok, minyak lekat baburih, dan air tepung tawar.
Penduduk biasanya disertakan saat upacara mandi pengantin. Kegiatan mandinya sendiri dilaksanakan di dalam pagar mayang, yakni bilik yang dibuat pada pelataran rumah yang dibatasi empat batang tebu berhias aneka kembang. Pada batang-batang tebu juga digantungkan beberapa kue. Saat turun ke pagar mayang, pengantin ditaburi beras kuning sambil membaca salawat, puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW.

Bahan untuk Batimung
1. Bedak atau wadak, yang sering disebut mangir wangi. Terbuat dari beras kencur ditambah dengan bahan alami lainnya yang mengandung wangi-wangian.
2. Bahan tambahan yakni: daun pudak/pandan wangi, temu giring, limau purut, kulit bawang merah, santan, kayu manis, menyan, daun sop, pucuk ganti, mang soe sebangsa akar, bunga akar. Biasanya juga ditambah dengan daun serai wangi, kunyit, pandan, temulawak, lengkuas, serta bunga mawar, kenanga, cempaka, dan melati. Semua bahan tersebut dipotong kecil-kecil lantas direbus dalam kuali tanah. Tutupnya dijaga agar asapnya tak keluar.

Proses Batimung:
1. Badan orang yang akan ditimung dibedaki dengan wadak sampai bersih dan harum sehingga segala kotoran yang melekat di tubuhnya hilang. Membedaki dilakukan oleh para wanita yang ditugaskan.
2. Setelah selesai diwadak, calon pengantin disuruh duduk di atas sebuah bangku yang rendah disebut dadampar, kemudian segala pakaian yang melekat disuruh menanggalkan diganti dengan selimut tebal beberapa lapis sampai ke atas kepala kecuali muka dan hidung.
3. Selesai diselimuti, barulah ramuan mendidih tadi diletakkan di bawah dadampar. Tutup kuali dibuka sehingga uap harum bisa keluar dan membasahi tubuh orang yang batimung. Pur

Rabu, 25 Juli 2007

Kapan aku besar, Ayah ?

Suatu ketika, ada sebuah pohon yang rindang. Dibawahnya, tampak dua orang
yang sedang beristirahat. Rupanya, ada seorang pedagang bersama anaknya yang
berteduh disana. Tampaknya mereka kelelahan sehabis berdagang di kota.

Dengan menggelar sehelai tikar, duduklah mereka dibawah pohon yang besar
itu.
Angin semilir membuat sang pedagang mengantuk. Namun, tidak demikian dengan
anaknya yang masih belia. "Ayah, aku ingin bertanya..." terdengar suara yang
mengusik ambang sadar si pedagang.

"Kapan aku besar, Ayah? Kapan aku bisa kuat seperti Ayah, dan bisa membawa
dagangan kita ke kota?" "Sepertinya", lanjut sang bocah, "Aku tak akan bisa
besar.Tubuhku ramping seperti Ibu, berbeda dengan Ayah yang tegap dan
berbadan besar. Kupikir, aku tak akan sanggup memikul dagangan kita jika aku
tetap seperti ini."

Jari tangannya tampak mengores-gores sesuatu di atas tanah. Lalu, ia kembali
melanjutkan, "Bilakah aku bisa punya tubuh besar sepertimu, Ayah?"

Sang Ayah yang awalnya mengantuk, kini tampak siaga. Diambilnya sebuah
benih, di atas tanah yang sebelumnya di kais-kais oleh anaknya. Diangkatnya
benih itu dengan ujung jari telunjuk. Benda itu terlihat seperti kacang yang
kecil, dengan ukuran yang tak sebanding dengan tangan pedagang yang
besar-besar. Kemudian, ia pun mulai berbicara.

"Nak, jangan pernah malu dengan tubuhmu yang kecil. Pandanglah pohon besar
tempat kita berteduh ini. Tahukah kamu, batangnya yang kokoh ini, dulu
berasal dari benih yang sekecil ini. Dahan, ranting dan daunnya, juga
berasal dari benih yang Ayah pegang ini. Akar-akarnya yang tampak menonjol,
juga dari benih ini. Dan kalau kamu menggali tanah ini, ketahuilah,
sulur-sulur akarnya yang menerobos tanah, juga berasal dari tempat yang
sama."

Diperhatikannya wajah sang anak yang tampak tertegun. "Ketahuilah Nak, benih
ini menyimpan segalanya. Benih ini menyimpan batang yang kokoh, dahan yang
rindang, daun yang lebar, juga akar-akar yang kuat. Dan untuk menjadi
sebesar pohon ini, ia hanya membutuhkan angin, air, dan cahaya matahari yang
cukup. Namun jangan lupakan waktu yang membuatnya terus bertumbuh.

Pada mereka semualah benih ini berterima kasih, karena telah melatihnya
menjadi mahluk yang sabar."

"Suatu saat nanti, kamu akan besar Nak. Jangan pernah takut untuk berharap
menjadi besar, karena bisa jadi, itu hanya butuh ketekunan dan kesabaran."

Terlihat senyuman di wajah mereka. Lalu keduanya merebahkan diri, meluruskan
pandangan ke langit lepas, membayangkan berjuta harapan dan impian dalam
benak. Tak lama berselang, keduanya pun terlelap dalam tidur, melepaskan
lelah mereka setelah seharian bekerja.

Lima Menit Saja

Seorang ibu duduk di samping seorang pria di bangku dekat Taman-Main di West
Coast Park pada suatu minggu pagi yang indah cerah. "Tuh.., itu putraku yang
di situ," katanya, sambil menunjuk ke arah seorang anak kecil dalam T-shirt
merah yang sedang meluncur turun dipelorotan. Mata ibu itu berbinar, bangga.

"Wah, bagus sekali bocah itu," kata bapak di sebelahnya. "Lihat anak yang
sedang main ayunan di bandulan pakai T-shirt biru itu? Dia anakku,"
sambungnya, memperkenalkan.

Lalu, sambil melihat arloji, ia memanggil putranya. "Ayo Jack, gimana kalau
kita sekarang pulang?"

Jack, bocak kecil itu, setengah memelas, berkata, "Kalau lima menit lagi,
boleh ya, Yahhh? Sebentar lagi Ayah, boleh kan? Cuma tambah lima menit kok,
yaaa...?"

Pria itu mengangguk dan Jack meneruskan main ayunan untuk memuaskan hatinya.
Menit menit berlalu, sang ayah berdiri, memanggil anaknya lagi. "Ayo, ayo,
sudah waktunya berangkat?"

Lagi-lagi Jack memohon, "Ayah, lima menit lagilah. Cuma lima menit tok, ya?
Boleh ya, Yah?" pintanya sambil menggaruk-garuk kepalanya.

Pria itu bersenyum dan berkata, "OK-lah, iyalah..."

"Wah, bapak pasti seorang ayah yang sabar," ibu yang di sampingnya, dan
melihat adegan itu, tersenyum senang dengan sikap lelaki itu.

Pria itu membalas senyum, lalu berkata, "Putraku yang lebih tua, John, tahun
lalu terbunuh selagi bersepeda di dekat sini, oleh sopir yang mabuk. Tahu
tidak, aku tak pernah memberikan cukup waktu untuk bersama John. Sekarang
apa pun ingin kuberikan demi Jack, asal saja saya bisa bersamanya biar pun
hanya untuk lima menit lagi. Saya bernazar tidak akan mengulangi kesalahan
yang sama lagi terhadap Jack. Ia pikir, ia dapat lima menit ekstra tambahan
untuk berayun, untuk terus bermain. Padahal, sebenarnya, sayalah yang
memperoleh tambahan lima menit memandangi dia bermain, menikmati kebersamaan
bersama dia, menikmati tawa renyah-bahagianya...."

Hidup ini bukanlah suatu lomba. Hidup ialah masalah membuat prioritas.
Prioritas apa yang Anda miliki saat ini? Berikanlah pada seseorang yang kau
kasihi, lima menit saja dari waktumu, dan engkau pastilah tidak akan
menyesal selamanya. (Suara Merdeka)

Jangan Melihat Ke Belakang

Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal di
abad 19, memainkan konser untuk para pemujanya yang memenuhi
ruangan. Dia bermain biola dengan diiringi orkestra penuh.

Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus. Keringat dingin
mulai membasahi dahinya tapi dia meneruskan memainkan
lagunya. Kejadian yang sangat mengejutkan senar biolanya yang
lain pun putus satu persatu hanya meninggalkan satu senar, tetapi
dia tetap main. Ketika para penonton melihat dia hanya
memiliki satu senar dan tetap bermain, mereka berdiri dan
berteriak,"Hebat, hebat."

Setelah tepuk tangan riuh memujanya, Paganini menyuruh
mereka untuk duduk. Mereka menyadari tidak mungkin dia dapat
bermain dengan satu senar. Paganini memberi hormat pada para
penonton dan memberi isyarat pada dirigen orkestra untuk meneruskan
bagian akhir dari lagunya itu.

Dengan mata berbinar dia berteriak, "Peganini dengan satu
senar" Dia menaruh biolanya di dagunya dan memulai memainkan
bagian akhir dari lagunya tersebut dengan indahnya. Penonton
sangat terkejut dan kagum pada kejadian ini.

Renungan :

Hidup kita dipenuhi oleh persoalan, kekuatiran, kekecewaan
dan semua hal yang tidak baik. Secara jujur, kita seringkali
mencurahkan terlalu banyak waktu mengkonsentrasikan pada
senar kita yang putus dan segala sesuatu yang kita tidak dapat
ubah.

Apakah anda masih memikirkan senar-senar Anda yang putus
dalam hidup Anda? Apakah senar terakhir nadanya tidak indah
lagi?
Jika demikian, janganlah melihat ke belakang, majulah
terus, mainkan senar satu-satunya itu. Mainkanlah itu dengan
indahnya.

Jangan Melihat Ke Belakang

Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal di
abad 19, memainkan konser untuk para pemujanya yang memenuhi
ruangan. Dia bermain biola dengan diiringi orkestra penuh.

Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus. Keringat dingin
mulai membasahi dahinya tapi dia meneruskan memainkan
lagunya. Kejadian yang sangat mengejutkan senar biolanya yang
lain pun putus satu persatu hanya meninggalkan satu senar, tetapi
dia tetap main. Ketika para penonton melihat dia hanya
memiliki satu senar dan tetap bermain, mereka berdiri dan
berteriak,"Hebat, hebat."

Setelah tepuk tangan riuh memujanya, Paganini menyuruh
mereka untuk duduk. Mereka menyadari tidak mungkin dia dapat
bermain dengan satu senar. Paganini memberi hormat pada para
penonton dan memberi isyarat pada dirigen orkestra untuk meneruskan
bagian akhir dari lagunya itu.

Dengan mata berbinar dia berteriak, "Peganini dengan satu
senar" Dia menaruh biolanya di dagunya dan memulai memainkan
bagian akhir dari lagunya tersebut dengan indahnya. Penonton
sangat terkejut dan kagum pada kejadian ini.

Renungan :

Hidup kita dipenuhi oleh persoalan, kekuatiran, kekecewaan
dan semua hal yang tidak baik. Secara jujur, kita seringkali
mencurahkan terlalu banyak waktu mengkonsentrasikan pada
senar kita yang putus dan segala sesuatu yang kita tidak dapat
ubah.

Apakah anda masih memikirkan senar-senar Anda yang putus
dalam hidup Anda? Apakah senar terakhir nadanya tidak indah
lagi?
Jika demikian, janganlah melihat ke belakang, majulah
terus, mainkan senar satu-satunya itu. Mainkanlah itu dengan
indahnya.

Ibunda, kenapa Engkau menangis ?

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu,
mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita,
Nak". "Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan
memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis?
Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?" Sang ayah menjawab, "Semua
wanita memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan
ayahnya. Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap
bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan. "Ya Allah, mengapa
wanita mudah sekali menangis?" Dalam mimpinya, Tuhan menjawab, "Saat Kuciptakan
wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu
menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup
nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari
rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari
anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah,
saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau
sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya,
dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya
itu melukai
perasaannya, melukai hatinya.

Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk
menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap
dengan lembut
olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit,
dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi
setiap hati dan
jantung agar tak terkoyak?

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan
menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya.
Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang
diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan
saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah
yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan.
Hanya inilah kelemahan
yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata
kehidupan".

Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup, karena di
kakinyalah kita menemukan surga.

Gratis Sepanjang Masa

Suatu sore, seorang anak menghampiri ibunya di dapur
Ia menyerahkan selembar kertas yang telah ditulisinya
Setelah sang ibu mengeringkan tangannya dengan celemek
Ia pun membaca tulisan itu dan inilah isinya:

Untuk memotong rumput 20 ribu
Untuk membersihkan kamar tidur minggu ini 10 ribu
Untuk pergi ke toko disuruh ibu 5 ribu
Untuk menjaga adik waktu ibu belanja 5 ribu
Untuk membuang sampah 10 ribu
Untuk nilai yang bagus 30 ribu
Untuk membersihkan dan menyapu halaman 5 ribu
Jadi jumlah utang ibu adalah 75 ribu

Sang ibu memandangi anaknya dengan penuh harap
Berbagai kenangan terlintas dalam benak sang ibu
Lalu ia mengambil pulpen, membalikkan kertasnya
Dan inilah yang ia tuliskan:

Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu, gratis
Untuk semua malam ibu menemani kamu, gratis
Mengobati kamu dan mendoakan kamu, gratis
Untuk semua saat susah dan air mata dalam mengurus kamu, gratis
Kalau dijumlahkan semua, harga cinta ibu adalah gratis
Untuk semua mainan, makanan, dan baju, gratis
Anakku... dan kalau kamu menjumlahkan semuanya,
Akan kau dapati bahwa harga cinta ibu adalah GRATIS

Seusai membaca apa yang ditulis ibunya
Sang anak pun berlinang air mata dan menatap wajah ibunya
Dan berkata: "Bu, aku sayang sekali sama ibu"
Kemudian ia mengambil pulpen
Dan menulis sebuah kata dengan huruf-huruf besar: "LUNAS"

1 tamparan untuk 3 pertanyaan

*Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri,
kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta
kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama,
kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3
pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu
mendapatkan orang tersebut, seorang kiyai.

Pemuda : Anda siapa Dan apakah bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan saya?
Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan
menjawab pertanyaan anda.

Pemuda : Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai
orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan
saya.
Kiyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.

Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan:
1.Kalau memang Tuhan itu ada,tunjukan wujud Tuhan
kepada saya
2.Apakah yang dinamakan takdir
3.Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan
ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak
menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur
yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh
itu?

Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi
dengan keras.

Pemuda : (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah
kepada saya?
Kiyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban
saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.

Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
Kiyai : Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?

Pemuda : Ya!
Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!

Pemuda : Saya tidak bisa.
Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita semua
merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat
wujudnya.

Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar
oleh saya?
Pemuda : Tidak.

Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima
tamparan dari saya hari ini?
Pemuda : Tidak.

Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir.

Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan
untuk menampar anda?
Pemuda : Kulit.

Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda : Kulit.

Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Sakit.

Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka
juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki maka
neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk
syaitan.

Wasalam

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu
wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah
bila diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan
membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena
jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu
akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak
tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah
ilmu itu sebatas yang engkau mampu

Kamis, 12 Juli 2007

RAMUAN TRADISIONAL WANITA

Ramuan ini sangat berguna bagi ibu-ibu yang baru melahirkan agar kembali rapet dan disayang suami. Ini harus dipakai secara teratur. Jangan sampai ibu-ibu muda jadi tak menarik lagi karena kurang merawat diri.

BAHAN :
Daun sirih sebanyak 15 lembar
Gambir 3 buah
Kulit Pinang Muda secukupnya
Kapur sirih secukupnya

CARANYA :

Kulit Pinang atau jambe dicabut kecil-kecil, gambir ditumbuk lembut, kapur sirih diayak bersih. Semua bahan direndam dengan 2 liter air mendidih, biarkan selama beberapa jam supaya mengendap dan dingin.

PEMAKAIAN :

Gunakan untuk membasuh vagina berkali-kali, minimal tiga kali. Pagi siang dan sore Malam hari.


http://racik.wordpress.com/2007/04/07/ramuan-tradisional-dan-resep-penyempit-vagina-wanita/

Senin, 18 Juni 2007

Plastik Bergaya Keramik



Jakarta – Polymer clay mungkin masih barang baru di Indonesia, tapi di Amerika Serikat sudah menjadi hobi. Buat mereka yang tak suka berkotor-kotor, dia menjadi alternatif untuk berkreasi. Dengan bahan sejenis plastik khusus ini, pehobi bebas menciptakan barang hiasan, tanpa batas. Karena sifatnya yang tak mengotori tangan, polymer clay cepat disukai anak-anak dan ibu-ibu.
Sh/Str-Agung Prabowo
Karena keluwesannya, model apa pun bisa dibuat, misalnya diaroma mungil atau hiasan dinding kecil untuk menyambut
Natal.

Di Indonesia kehadiran disambut meriah walau baru setahun diintroduksi oleh Blue Berry. Galeri kerajinan yang terletak di Kemang itu, kebanjiran pehobi yang ingin mempelajarinya. Sampai-sampai Elisabeth Wahyu (28), pengelola sekaligus pengajarnya, dibuat sibuk mengatur jadwal kelas. Tercatat yang telah selesai mengikuti kursus sebanyak 300 orang, sedang 50 orang lagi masih dalam proses belajar.
Menurut Elis, begitu panggilannya, animo masyarakat terhadap kegiatan kreatif ini luar biasa. Sampai-sampai dia tak sanggup melayani permintaaan yang datang dari luar Jakarta. Bukannya tak mau, tapi karena keterbatasan sdm dan ingin menjaga mutu. Kalau dia paksakan berakibat pada pembekalan teori dan praktek yang kurang matang. Dia tak bisa konsentrasi karena terburu-buru harus bolak-balik ke kota untuk mengajar.
”Mungkin untuk masa sekarang belum dulu deh ke luar kota. Nanti-nanti kalau di sini sudah mantap,” ujar ibu satu anak itu. Menurutnya, dalam proses pembekalan teknik dibutuhkan keseriusan, walau produk yang dihasilkan terkesan lucu dan imut. Tidak mudah membuat benda-benda hiasan dari polymer clay. Proses yang sulit adalah membiasakan tangan untuk memijit-mijitnya. Tiap orang, sambungnya, punya feeling yang berbeda sehingga jangan heran jika hasil akhir yang dibuat oleh dua orang pun bisa berbeda, walau produk yang dibuat sama.

Plastik dari Jerman
Polymer clay ditemukan pertama kali tahun 1930 dan berasal dari Jerman. Dia merupakan salah satu produk plastik yang dikenal dengan nama polyvinyl chloride atau PVC yang dicampur warna dan bahan kimia lainnya sehingga tidak keras. Kekenyalannya mirip lilin malam. Dia baru mengeras jika dipanaskan. Penggunaan di awal ketika ditemukan, belum serumit sekarang. Masih terbatas pada pembuatan house hold yang gampang.
Karena sifatnya yang mirip lilin, orang mulai banyak yang menyukai. Kalau salah bisa dibongkar berkali-kali dan dibentuk lagi, sampai didapat hasil yang diinginkan. Barulah produk itu dipanaskan agar menjadi keras. Menurut Elis, proses pemanasannya tidak serumit seperti pada proses pembakaran keramik yang membutuhkan tungku. Dia cukup dimasukkan dalam oven rumah tangga yang mempunyai timer dan penunjuk (suhu) panas.
”Waktunya hanya 10 menit dengan suhu 140 derajat sampai 160 derajat Celsius. Pemanasannya juga tergantung oven. Makanya sebelum dimasukkan ke dalam oven, lakukan tes dulu supaya hasilnya tidak mengecewakan.” Ditambahkannya, ada produk yang dipanaskan setelah 10 menit ternyata masih lembek. Jika demikian, masukkan lagi sampai didapat waktu yang pas untuk proses pengerasannya. Tapi perhatikan juga, jangan terlalu lama, karena bisa gosong dan baunya kurang sedap.

Serba bisa
Hadirnya polymer clay membuat orang jadi mudah berkreasi. Apa saja bisa diaplikasikan lewat plastik ajaib ini. Tapi syaratnya harus menguasai ilmunya. ”Apa saja bisa dibuat, mulai pigura foto, aksesori, boneka, bunga, binatang sampai profil wajah orang,” ujar lulusan Loyola Mary Mount University itu.
Untuk membentuk berbagai macam model itu, selain butuh keterampilan tangan, juga alat-alat bantu lainnya. Misalnya moulding (alat giling), cetakan, clay gun yang jika dipencet akan mengeluarkan ”mie.”
Ini dipakai untuk membuat rambut pada boneka. Juga pisau khusus untuk memotong lempengan. Jika memakai pisau biasa, hasil irisan akan meninggalkan bekas. Tetapi dengan pisau ini, hasil potongannya bersih. Lalu alat pelubang jika ingin membuat mote (beads) untuk kalung, dan masih banyak lagi alat yang dibutuhkan.
Perkenalan Elis dengan benda itu juga ketika dia sedang belajar di Amerika Serikat tahun 1997-2001. Di sana banyak craft store yang menjual aneka produk jadi dan bahan-bahannya. Salah satu yang menarik adalah polymer clay, yang menurutnya, mirip membuat kue. Elis lalu teringat ketika kecil sering melihat ibunya membuat kue. Maka dicobanya dan akhirnya ketagihan.
Perkembangan polymer clay di negara penemunya, Jerman, justru tak menggebu-gebu seperti apa yang terjadi di Amerika Serikat. Di negeri Paman Sam itu, menurut Elis, banyak artis polymer clay yang hebat. Mereka masing-masing menguasai satu bidang. Jadi jika ingin melihat karya bunga yang terbaik, lihatlah artis ini. Atau jika mau tahu siapa pembuat wajah orang yang beken, pasti si anu.
Karena perkembangannya cukup heboh, polymer clay di sana menjadi komoditas sekaligus hobi yang kreatif. Beberapa perusahaan pembuat bahan baku dan peralatannya kebanjiran dolar akibat berduyun-duyunnya orang membuat kerajinan dengan bahan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan pehobi, kini sudah tersedia 40 warna. Dari warna-warna ini, bisa dibuat warna baru dengan mencampurkan antarbahan.
Tak heran jika pehobi di Amerika Serikat kesenangan karena kreasi mereka menjadi tak terbatas. Warna-warna gradasi bisa dibuat dengan mencampur dua bahan sekaligus, misalnya merah tua dan merah muda. Caranya, bahan-bahan itu dipotong lalu digiling bersamaan dengan alat bantu, menjadi lempengan. Maka lempengan yang terbentuk memperlihatkan gradasi warna merah muda dan merah tua. Dari lempengan ini bisa dibentuk jadi kelopak bunga mawar dan sebagainya.

Perkembangan
Tiap tahun ada saja perkembangan baru yang terjadi di sana. Bisa saja ada warna baru dan alat bantu yang khusus. Jadi mau tak mau, seseorang yang mendalaminya harus terus belajar. Sebab ada bentukan atau model yang hanya bisa dibuat dengan alat tertentu yang baru saja dikeluarkan. Untuk menguasai teknik itu, pehobi harus mempelajarinya lagi. ”Tidak ada kata malas jika mau menekuni polymer clay,” ujarnya.
Di Jepang hobi ini juga berkembang, namun memakai bahan baku yang berbeda yakni yang berbasis kertas. Namun warnanya baru ada tujuh macam. Pembuatannya tak perlu dipanaskan. Di sana julukannya paper clay atau sering juga disebut deco clay. Jika bahan tersebut akan dibuat sesuatu, harus cepat diselesaikan. Sebab jika kelebihan waktu, paper clay akan mengering. Kalau salah dia tak bisa dibongkar ulang, namun praktis karena untuk mengeringkan cukup diangin-anginkan.
Sepulangnya ke Indonesia Elis mencoba memperdalam lagi lewat eksperimen dan praktek. Produk yang dibuatnya, menurut teman-temannya, lucu dan unik. Maka dengan bulat hati hasil hobinya itu dipamerkan di gerai sebuah mal. Ternyata tanggapan publik positif. Ide untuk mengembangkan dengan menularkan ilmu pada khalayak munculnya baru tahun lalu.
Berbekal modal sedikit dan dibantu teman-teman ibunya, dia membuka craft centre di Kemang. Orang yang melihat pasti tertarik ingin belajar polymer clay. Semua muridnya ”terjaring” berawal dari rasa penasaran ketika menyaksikan boneka mini, binatang atau aksesori yang dipajang di gerainya di Mal Pondok Indah dan Pasaraya. Juga dari mulut ke mulut.
Ketertarikan mereka untuk mempelajari hobi baru ini, menurut Elis, karena bisa menuangkan imajinasi dengan bebas, ditambah lagi warna-warnanya menarik. Mungkin juga karena tangan tidak kotor. Yang menggembirakan dengan hadirnya polymer clay, banyak anak-anak yang tertarik belajar. Sejak kecil jika terbiasa melatih ketekunan dengan tangan, membuat anak menjadi tenang dan sabar.

Pengisi Waktu Senggang
Ibu-ibu yang mengambil keterampilan ini pancarannya anteng karena waktunya terisi dengan kegiatan yang menuntut kreativitas. Produk yang dibuat mereka rata-rata bagus, karena biasanya perempuan tekun jika mengerjakan sesuatu. Beberapa mantan murid Elis yang buatannya bagus, ditawarkan untuk memamerkan hasil karyanya di gerai Elis. ”Mereka hobi membuat, namun tidak suka jualan. Makanya saya pun terbantu dengan adanya mereka, karena banyak pesanan suvenir yang mengalir.”
Di Blue Berry ada kelas untuk anak di bawah 7 tahun, kelas 7-14 tahun, dan kelas dewasa. Kelas dewasa dibagi, ada pemula, lanjutan 1 dan lanjutan 2. Kelas anak diajarkan bentuk dasar dulu; bulat gepeng dan bentuk air mata (tear drops). Mereka diajar untuk melemaskan jemarinya agar get feeling sama clay-nya.
Untuk dewasa pemula, dilatih memotong kecil-kecil, membuat buah, keranjang, juga mencampur warna untuk mencari efek gradasi yang pas. Di kelas lanjutan 1, ada kelas yang khusus membuat floral, jewelry (kalung), bros dan patung orang-orangan dalam frame. Sedang di kelas lanjutan 2, mereka belajar membuat bunga anggrek, napkin ring (cincin serbet) dan jenis barang yang memiliki tingkat kesulitan tinggi.
Di kelas jewelry ini, menurut Elis, banyak ibu-ibu yang menyukai karena di sini mereka diajarkan teknik membuat mote dengan gradasi warna yang komplek. Dengan menguasai teknik ini, pehobi aksesori bisa membuat kalung eksklusif untuk dipakai sendiri. Warna-warnanya yang lahir adalah warna yang tak ada di pasaran. ”Orang sering nggak sangka kalau dari polymer clay bisa dibuat kalung seperti batu giok, saking miripnya,” ujar Elis. (SH/gatot irawan)

Minggu, 17 Juni 2007

Serunya Bisnis dari Hobi

Serunya Bisnis dari Hobi
TANGGUK REZEKI SAMBIL TUNGGU ANAK SEKOLAH

Hobi bisa datangkan rezeki. Dari hobi para ibu ini berhasil berbisnis. Simak kiat mereka, plus cerita seru berbisnis di rumah.

Jangan pernah remehkan hobi Anda. Bermula dari hobi, Anda bisa mengembangkannya menjadi bisnis yang menguntungkan. Bukankah usaha yang berdasarkan hobi akan mudah dijalani? Ditambah kerja keras, tekun, dan serius, bisnis Anda pun bukan tidak mungkin akan cepat berkembang. Yang tak kalah menarik, bisnis ini cocok dikembangkan oleh ibu-ibu rumah tangga yang ingin bekerja.

Demikian pengalaman yang disampaikan Ratna Madu Wireni, Mia, dan rekan-rekannya yang mengembangkan bisnis karena hobi. Mia menuturkan, ia bersama dua rekannya, Siana dan Andhika memulai bisnis serviettes karena memang gemar membuat kerajinan tangan. Kelompok usaha yang mereka dirikan dua tahun lalu ini diberi nama Tangan. "Karena hasil karya kami, kan, memang mengandalkan keterampilan tangan," tandas Mia dan Siana serempak.

Dengan tangan-tangan terampil mereka, ketiga ibu rumah tangga ini sukses mengolah tisu, menjadi aneka pernik yang cantik. Misalnya saja tatakan gelas, kotak pensil, hiasan dinding, atau tempat perhiasan. Bahkan, tisu yang biasanya jarang dilirik orang ini bisa juga ditempelkan ke kain, untuk dijadikan taplak meja atau gorden indah. "Enggak sulit, kok, mengerjakannya. Yang penting ketelatenan dan imajinasi," tutur Mia yang sebelumnya rajin mengikuti kursus kerajinan tangan.

Prinsip membuatnya, lanjut Mia, sederhana saja. Guntingan tisu dengan gambar sesuai keinginan, ditempelkan di media tertentu (misalnya kotak kayu, kaleng, keramik, atau kain). "Setelah ditempel dengan lem khusus, kita semprot dengan vernis, dilem lagi, kemudian divernis beberapa kali lagi. Sudah. Sederhana, bukan?" tanya Mia sembari mempraktikkan menempel tisu ke selembar bahan untuk tatakan gelas.

BERANI IKUT PAMERAN
Untuk memperkenalkan usahanya, sudah beberapa kali Tangan memberanikan diri ikut berpameran. "Semula kami ragu-ragu. Ikut pameran, kan, berarti harus sudah siap jika mendapat pesanan dalam jumlah banyak. Atas dorongan para suami, kami pun memutuskan untuk jalan terus. Toh siap atau tidak siap, kami sudah telanjur terjun ke bisnis ini," papar Mia.

Keputusan mereka mengikuti beberapa pameran ternyata tepat. Kerajinan serviettes mereka laku keras. "Kami semakin percaya diri untuk lebih serius menekuni bidang bisnis ini," imbuh Siana. Larisnya usaha mereka berkat ciri khas yang membedakan dengan produk lain sejenis. "Motif kami unik dan tidak pasaran," timpal Mia.

Uniknya motif dimungkinkan karena tiga sekawan ini mendatangkan secara khusus tisu-tisu dari luar negeri, misalnya dari Jerman dan Singapura.

"Di Jerman kerajinan seperti ini sudah sangat umum. Jadi, sangat mudah mencari tisu dengan motif yang amat beragam," imbuh Mia sembari memperlihatkan file tisu dengan motif yang sangat bervariasi.

Sesuai namanya, produk buatan Tangan memang seratus persen dibuat dengan tangan. "Bahkan cat-nya pun kami kerjakan dengan kuas, bukan dengan semprotan mesin. Memang tidak sehalus cat semprot, tapi justru ketidakhalusan itulah yang membuat produk kami menjadi lebih alami," papar Siana setengah berpromosi.

Karena hampir semua bahan diimpor dari luar negeri, harga produk buatan Tangan jadi tidak murah. Rentang harganya mulai Rp 50.000 sampai ratusan ribu rupiah. "Tapi kami jamin motif dan mutunya istimewa, lo" sambung Mia dan diamini oleh Siana.

Mia dan Siana yang putranya sama-sama sekolah di SD Pangudi Luhur ini sama-sama mengungkapkan, dengan bisnis ini, mereka masih punya waktu untuk mengurus keluarga. "Pekerjaan bisa dikerjakan sambil mengasuh anak," papar keduanya, yang bercita-cita memiliki toko sendiri yang khusus memasarkan hasil karya mereka.


Jumat, 15 Juni 2007

BAGI PENYUKA KETERAMPILAN TANGAN


 
* Untuk memudahkan membeli kembali bahan pernak-pernik atau dekorasi rumah, tempelkan contoh pita, kain, atau kancing di kartu nama atau alamat toko tempat Anda membelinya.

* Sebelum menyimpan kayu tripleks, bungkus triplex dengan segulung kertas yang bebas asam, kemudian ikat dengan tali, baru disimpan di tempat yang kering.

* Lem tembak sangat bermanfaat untuk membuat segala macam jenis pekerjaan keterampilan tangan. Sebaiknya jangan menyimpan lem tembak di lemari pendingin, karena kekuatan lemnya akan berkurang.

* Agar lem di dalam botol bertahan lama, pemakaiannya tidak boros, dan juga pekerjaan yang dihasilkan rapi, gunakan tusuk gigi untuk mengambil lem sedikit demi sedikit.

* Jika bekerja, ingat selalu akan motto ini, "Tangan dan pekerjaan harus selalu bersih."

* Mengerjakan sesuatu dengan bahan karton dan lem? Basahkan sedikit bagian belakang karton sehingga menghasilkan pengeleman yang rata setelah kering.

* Jika harus memecahkan kaca, piring, atau tegel untuk bahan kerajinan, masukkan kaca/piring/keramik ke dalam tas atau kantung plastik yang kuat, tutup rapat-rapat, lalu dipukul-pukul dengan palu. Pecahan atau serpihannya tidak akan berhamburan ke mana-mana sehingga aman bagi Anda dan lingkungan sekitar.

* Ambil taplak meja plastik yang sudah tak terpakai untuk menyimpan semua sisa-sisa pernak-pernik kerajinan. Plastik akan melindungi lebih baik dibanding kertas koran dan dapat dipakai kembali.

* Gunakan jepitan untuk memegang bahan atau barang. Jepitan berguna sebagai perpanjangan tangan Anda!

* Agar lem di selotip tak terlalu keras menempel sehingga bisa membuat robek atau kerut kertas kado/pembungkus, tape tidak terlalu kuat lemnya, sebaiknya tempelkanlah terlebih dulu selotip di pakaian.

* Sebelum memotong pita, sebaiknya buat ikatan simpul terlebih dulu.

* Potonglah busa dengan pisau tajam yang sudah dilumuri lilin atau parafin.

* Simpan piring busa bekas tempat daging atau ikan, cuci bersih dengan sabun,kemudian biarkan kering. Anda dapat menggunakannya sebagai piring/tempat cat anak-anak melukis.

* Agar kuas untuk melukis tetap lembut dan dalam keadaan baik sehingga langsung dapat digunakan setiap kali diperlukan, setelah selesai dipakai bersihkan dengan air,yang telah dicampur dengan sabun pencuci tangan, kemudian gosok-gosokkan sampai bersih.


Selasa, 29 Mei 2007

Mengapa Anak Terus Panas-batuk-pilek?

Wed Sep 11, 2002

Artikel pendek ini menjelaskan bagaimana Anda bisa mengatasi panas-batuk-pilek anak Anda berkepanjangan, dengan menghilangkan kepercayaan terhadap antibiotika yang lebih banyak menimbulkan masalah daripada manfaat dalam mengobati FLU.

Mengapa anak terus panas-batuk-pilek?

Oleh: Prof. Iwan Darmansjah

Seorang bayi seharusnya jarang sakit, karena masih ditopang imunitas tinggi sewaktu dikandung atau menyusu ibunya. Penyakit sehari-hari seperti flu (yang ditandai panas-batuk-pilek), penyakit virus lain, atau bahkan infeksi kuman dapat ditolaknya. Sejak lama fakta ini telah disadari. Coba saja, bila bayi Anda tinggal serumah dengan seorang penderita campak, maka biasanya ia tidak akan gampang tertular.

Namun nyatanya, banyak anak dan bayi menjadi pelanggan dokter setiap 2 - 3 minggu karena penyakit yang sama: bolak-balik demam, batuk, dan pilek. Tentu banyak orang tua bosan. Mereka menggugat, "Mengapa ini harus terjadi, sedangkan semua kebutuhan anak saya telah dicukupi?"

Pencetus penyakit pada anak memang sulit ditentukan, karena dapat bermacam-macam, misalnya lingkungan kurang sehat, polusi tinggi, dan ada perokok di rumah. Penggunaan penyejuk udara (AC) di malam hari bisa menimbulkan alergi suhu dingin, sehingga hidung anak mampet, sehingga ia bernafas lewat mulut. Kipas angin dipasang di kamar tidur yang lalu meniup debu ke segala penjuru kamar. Belum lagi penularan virus di sekolah dan tempat ramai seperti mal. Juga perawat yang sedang batuk - pilek. Tak langka pula kejadian sakit gara-gara anak mengonsumsi makanan ringan tidak sehat yang membuat tenggorokan menggelitik.

Batuk - pilek beserta demam yang terjadi sekali-kali dalam 6 - 12 bulan sebenarnya masih dinilai wajar. Tetapi observasi menunjukkan bahwa kunjungan ke dokter bisa terjadi setiap 2 - 3 minggu selama bertahun-tahun. Bila ini yang terjadi, maka ada dua kemungkinan kesalahkaprahan dalam penanganannya.
Pertama, pengobatan yang diberikan selalu mengandung antibiotik. Padahal 95% serangan batuk-pilek dengan atau tanpa demam disebabkan oleh virus, dan antibiotik tidak dapat membunuh virus. Selain mubazir, pemberian antibiotik kadang-kadang justru menimbulkan efek sampingan berbahaya. Kalau dikatakan akan mempercepat penyembuhan pun tidak, karena penyakit virus memang bakal sembuh dalam beberapa hari, dengan atau tanpa antibiotik. Hal ini telah dibuktikan dengan studi terkontrol (membandingkan dengan plasebo, alias obat bohong) berulang kali sejak ditemukannya antibiotik di tahun 1950 - 1960-an. Hasilnya selalu sama sehingga tidak perlu diragukan lagi kebenarannya.

Di lain pihak, antibiotik malah membunuh kuman baik dalam tubuh, yang berfungsi menjaga keseimbangan dan menghindarkan kuman jahat menyerang tubuh. Ia juga mengurangi imunitas si anak, sehingga daya tahannya menurun. Akibatnya anak jatuh sakit setiap 2 - 3 minggu dan perlu berobat lagi. Orang tuanya lalu langsung membeli antibiotik di apotik atau pasar hanya karena setiap kali ke dokter mereka diberi obat tersebut.

Lingkaran setan ini: sakit >> antibiotik >> imunitas menurun >> sakit lagi >>, akan membuat si anak diganggu panas-batuk-pilek sepanjang tahun, selama bertahun-tahun. Komplikasi juga sering akan terjadi, yang akhirnya membawa anak itu ke kamar perawatan di rumah sakit.

Pengalaman menunjukkan, bila antibiotik dicoret dari resep (sementara obat batuk-pilek yang adekuat diberikan), setelah 1 - 3 bulan si anak tidak akan gampang terserang penyakit flu lagi. Pertumbuhan badannya pun menjadi lebih baik.

Salah kaprah kedua ialah gejala batuk - pilek yang tidak diobati secara benar; artinya, siasat pengobatan perlu diubah. Ini lantaran obat jadi yang dijual di apotek tidak selalu dapat mengatasi masalah setiap penderita. Bahkan sering terjadi, batuk - pilek malah menjadi lebih parah dan berkepanjangan.

Suatu perubahan dalam resep, yang mendasar dan individual, perlu dilakukan untuk memutus lingkaran setan panas-batuk-pilek ini. Yang utama ialah menghentikan antibiotik, tidak memberikan kortikosteroid secara terus-menerus, menghentikan pemberian obat penekan batuk dan menggantinya dengan bronkodilator, serta memberikan campuran obat pilek yang baru. Efedrin dosis kecil - dicampur dengan antihistamin yang efektif - merupakan obat pilek terbaik. Pseudo-efedrin, fenilpropanolamin, atau etilefrin yang lebih sering dijumpai dalam obat-jadi, tidak lebih baik dari efedrin, walaupun lebih mahal. Semua obat lain yang ternyata tidak terbukti efektif perlu dihentikan.

Terakhir, yang tidak kalah penting, carilah faktor pencetus yang dicantumkan di awal tulisan ini. Bila ditemukan, hindarilah. Selamat mencoba. Semoga anak Anda tidak perlu lagi begitu sering berobat karena flu!

Pencetus baru telah saya temukan diantara beberapa pasien anak. Ternyata orang tua jaman ini sering entertain anaknya di Mal. Kasus pertama, anaknya terus sakit, pun bila sebelumnya sangat sehat. Berikut ini sms-nya berbunyi setelah saya tanyakan "apa yang terjadi sebelumnya?" "Nga ada tanda lain. Tadi siang jam 2 BAB-nya baik, BAK banyak & kuning tua. Dari jam 11 jalan2 di mal (Pl. Senayan) sampai jam 4 sore, dia ngekuh pusing & cape". Saya menjawab bahwa Mal bukan tempat rekreasi yang sehat; pantesan pulang demam tinggi sampai 2 hari. Dengan hanya parasetamol akhirnya panas hilang dan terus sembuh. Pasien lain cerita hal yang sama, anaknya bermain dengan ayahnya (ibu di rumah karena banyak kerjaan), namun dari jam 10-an sampai jam 9 malam. Berapa banyak orang tua di kota Jakarta ini berbuat demikian untuk 'mengangin2'-kan anaknya? Sebagian besar akan berakhir dengan panas, batuk, pilek, berak2, dan muntah secara akut. Jelas Mal bukan tempat rekreasi yang sehat, karena penuh dengan virus dan kuman.

Minggu, 27 Mei 2007

Selaraskan Hidup Dengan Alam

Oleh :M Arief Soendjoto

Air akan mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Ini adalah Hukum Alam. Walaupun pada kondisi tertentu (misalnya dalam pemompaan), air bisa dialirkan dari tempat rendah ke tempat tinggi. Semua orang memahami Hukum Alam ini dan tidak membantahnya.
Alam akan bergerak menuju ke kesetimbangan. Ini pun Hukum alam. Namun, berbeda dengan yang pertama, Hukum Alam kedua ini tidak dipahami banyak orang. Anehnya, walaupun tidak paham, orang cenderung membantah hukum ini. Mungkin ini salah satu bukti Firman Allah yang mengatakan, manusia suka berbantah-bantahan.
Benarkah Hukum Alam itu? Bahasan berikut mudahan membuka nurani kita untuk memahami kedua hukum alam tersebut, selanjutnya akan menuntun tindak kita untuk hidup selaras dengan alam.
Ketika membangun rumah di atas lahan berawa, nini datu Urang Banjar mempelajari alam sekitar sehingga mampu memperhitungkan banyak hal secara cermat. Pondasi rumah berupa kayu galam. Tongkat, tiang, sunduk dan gelagar dari kayu ulin. Rumah berbentuk rumah panggung dan yang lebih penting lagi, lantainya berada sekian sentimeter dari permukaan air.
Perhitungan ini memang tidak meleset. Kayu galam termasuk kuat dan awet, apalagi apabila dibenamkan ke dalam tanah. Dalam kondisi terbenam, kayu dari pohon yang memang tumbuh di rawa ini akan berikatan erat dengan lumpur dan air, sehingga mampu menahan beban di atasnya. Kayu ulin diakui sebagai kayu awet untuk lahan berair, baik dalam kondisi di bawah maupun di atas permukaan air. Rumah panggung menjamin kelancaran aliran udara di kolong rumah dan mampu memperlancar pasang surut air. Tinggi muka air maksimum sudah diamati sekian lama, sehingga tidak akan pernah menggenangi lantai rumah atau tidak akan pernah menenggelamkan rumah.
Coba bandingkan kebiasaan nini datu itu dengan segala kegiatan yang dilakukan anak, cucu, cicit dan buyutnya masa kini. Bandingkan pula akibatnya.
Walaupun masih menggunakan galam sebagai pondasi, anak beserta keturunan nini datu sudah mulai meninggalkan (model) rumah panggung. Model rumah atau bangunan beralih ke bukan panggung. Untuk mendukung model demikian, lahan rawa pun diurug.
Rumah bukan panggung pun menjadi simbol status. Dahulu, rumah panggung dipergunakan segala kelas masyarakat. Adanya perbedaan kelas atau status sosial hanya tercirikan dari perbedaan ukuran, ornamen yang menghiasi atau bentuk (arsitektur) rumah. Sekarang, rumah panggung cenderung untuk kelas bawah, sedangkan rumah bukan panggung (yang berdiri di atas tanah urug) untuk kelas menengah ke atas.
Bersamaan dengan gegap gempitanya pembangunan rumah/bangunan bukan panggung dan pengurugan rawa, dampak negatif mulai terasa. Hujan yang turun dalam waktu beberapa jam saja, membuat wilayah sekitar kita banjir. Kita pun akhirnya mengeluh dan memaki.
Apabila berpikir rasional, kita sudah seharusnya sadar bahwa lahan rawa adalah lahan basah. Lahan basah berfungsi menampung air, baik secara permanen (terus menerus) maupun periodik. Di lahan basah air adalah ‘makanan sehari-hari’. Oleh sebab itu, banjir di lahan basah bukan musibah. Banjir merupakan peristiwa biasa.
Terdapat tiga faktor alami yang memungkinkan terjadinya banjir atau meningkatnya permukaan air di lahan rawa. Air pasang terjadi dan selanjutnya menghambat aliran air dari darat ke laut. Hujan turun dengan intensitas tinggi atau intensitas melebihi batas normal. Muara sungai yang merupakan jalan keluar air tersumbat, karena tertumpuknya endapan hasil peristiwa alami.
Nini datu menyadari keberadaan, peran dan fungsi lahan basah serta sudah memperhitungkan ketiga faktor itu. Mereka membuat rumah panggung untuk kehidupan keluarga dan kegiatan sehari-hari. Mereka tidak menebangi pohon di hutan dan tidak membongkar tanah secara sembarangan, sebagai upaya untuk menghindari terjadinya penyumbatan jalan keluar air. Mereka membuat sistem tataair mikro untuk bertani. Mereka memanfaatkan lahan basah sebagai tempat beternak itik, memelihara kerbau rawa atau memanen ikan.
Hal ini sekaligus menunjukkan, nini datu adalah orang adaptif dan mampu menyesuaikan diri terhadap alam. Mereka bersahabat dengan alam. Mereka menyadari sepenuhnya, manusialah yang sesungguhnya harus menyelaraskan diri atau menyerasikan diri dengan alam, bukan sebaliknya. Ibarat hidup di kutub, manusia yang seharusnya menggunakan baju hangat dan bukan sebaliknya, kutub harus memberi kehangatan pada tubuh manusia.
Hal ini berbeda dengan cucu, cicit dan buyutnya. Ketiga keturunan ini melawan alam dan berusaha mengubah alam. Mereka membangun rumah/bangunan bukan panggung serta mengurug lahan rawa, tanpa mempedulikan karakter lahan rawa. Mereka bahkan mempercepat penyumbatan jalan air melalui pembongkaran atau penggalian tanah (seperti penambangan) serta pembuangan limbah (padat) rumah tangga atau limbah pabrik secara sembarangan ke perairan.
Keterbatasan Alam
Banjir sebetulnya merupakan proses ke arah kesetimbangan. Agar mudah memahaminya, kita bisa menganalogikan lahan rawa dengan piring berisi air. Seperti di lahan rawa, kesetimbangan terjadi di dalam piring berisi air. Namun, ketika kita memasukkan sebungkah benda padat (batu misalnya) ke dalamnya, kesetimbangan berubah. Perubahan kesetimbangan ditunjukkan dengan meningginya permukaan air atau tumpahnya air.
Analogi tentang kesetimbangan juga bisa kita berlakukan pada hutan. Seperti diketahui, hutan berperan besar dalam pengaturan siklus air (hidrologi). Dia mampu memperkecil peluang terjadinya banjir pada musim penghujan, mempertahankan air pada musim kemarau, dan memperkecil longsor. Namun kita sering melihat, walaupun ada hutan, banjir dan longsor tetap terjadi. Kondisi demikian sebetulnya alami.
Hutan tidak berfungsi normal apabila, 1) curah hujan sangat tinggi (di atas 100 mm per hari), 2) hujan turun lebih dari tiga hari berturut-turut, 3) kondisi saluran pembuangan (drainase) buruk. Longsor pun akan terjadi, apabila hujan itu jatuh menimpa maka; 1) hutan yang tumbuh di atas lahan berstruktur geologis labil atau 2) hutan yang tumbuh di atas tanah bersolum tipis.
Dari sini kita bisa menarik simpulan umum. Ketika ada gangguan pada alam yang sudah setimbang dan gangguan tersebut melebihi kemampuan yang bisa ditanggung alam, maka alam selalu berusaha mencari atau bergerak ke kesetimbangan baru. Dalam proses pergerakan inilah manusia bisa menjadi korban.
Adanya kemampuan tertentu dan adanya pergerakan ke kesetimbangan baru menunjukkan, alam ada batasnya. Ketika alam memiliki banyak keterbatasan, dalam benak seharusnya sudah terpola jangan melawan alam. Lebih baik kita mempelajari karakter alam dan selanjutnya menyelaraskan hidup dengan alam, daripada menjadi korban kemurkaan alam.
Kita adalah bagian dari alam dan tidak bisa terlepas dari alam. Apa pun yang terjadi pada alam dapat mempengaruhi kita. Kalaupun Allah berfirman, manusia adalah khalifah di muka bumi. Bukan berarti bahwa Allah menyuruh manusia untuk berbuat semaunya.

http://www.indomedia.com/bpost/102004/13/opini/opini1.htm